Pada awal pembentuka Unit Pengumpul
Zakat Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (UPZISNU),
Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Pacarpeluk merancang
program penyaluran dana koin sedekah itu sebagai dana sosial, khususnya untuk membantu
warga lemah ekomoni. Jika ada warga yang sakit hingga dirawat di Rumah Sakit,
maka dana itu mendukung program jenguk warga sakit. Jika ada warga yang
meninggal dunia, maka dana itu juga digunakan untuk membantu keluarganya
sebagai santunan duka.Pengurus juga
merencanakan akan mengikutsertakan warga dhu’afa yang tidak terdaftar sebagai
penerima Kartu Indonesia Sehat dari Pemerintah Pusat sebagai peserta BPJS
Kesehatan melalui dukungan dana sedakah tersebut.
Setelah bukaan
pertama hasil kaleng koin sedekah, pengurus menghitung-hitung kemampuan dalam
penyaluran hasil dana sedekah itu secara lebih nyata karena telah mampu
memprediksi perolehan minimal dana sedekah itu. Hasil
kalkulasi tersebut diwujudkan dalam bentuk program penyaluran sebagai berikut:
a. Santunan Duka
Santunan ini diberikan dalam bentuk
bantuan air minum kemasan kepada keluarga duka.Air minuman kemasan ini
diperuntukkan sebagai bantuan konsumsi saat dzikir tahlil tujuh hari kematian.
b. Jaminan Pengobatan Rawat Jalan
Rencana untuk mendaftarkan warga
dhu’afa yang tidak terdaftar sebagai penerima Kartu Indonesia Sehat dari
Pemerintah Pusat sebagai peserta BPJS Kesehatan terpaksa ditunda, karena
pembiayaannnya di luar kemampuan yang ada.
Sebagai gantinya, PRNU Pacarpeluk
menerbitkan Kartu Pacarpeluk Sehat hasil kemitraan dengan Balai Pengobatan
Klinik Pratama Madinah yang berada di dusun Peluk, desa Pacarpeluk.Kartu ini
diberikan kepada semua warga pemilik kaleng koin sedekah dan warga dhu’afa yang
belum menjadi peserta BPJS Kesehatan atau belum memiliki Kartu Indonesia Sehat.
Dengan kartu ini mereka mereka bisa
mendapatkan layanan kesehatan tingkat pertama rawat jalan di Balai Pengobatan
Klinik Pratama Madinah secara cuma-cuma.Pembiayaannya dilakukan oleh UPZISNU
Pacarpeluk melalui pengelolaan hasil kaleng koin sedekah itu.
c. Santunan Persalinan
Sebenarnya pengurus ingin memberikan
santunan berupa biaya persalinan secara gratis kepada kaum dhu’afa pemilik
Kartu Pacarpeluk Sehat, namun karena kemampuan pembiayaannya masih belum mencukupi maka hingga
sekarang pengurus baru mampu mengalokasikan santunan persalinan sebesar Rp.
500,000,00 (lima ratus ribu rupiah) kepada pemilik kartu tersebut yang
melakukan persalinan di Balai Pengobatan Klinik Pratama Madinah.
d. Jenguk Warga Sakit
Jika ada warga Pacarpeluk yang sakit hingga dirawat di Rumah
Sakit, maka melalui dana sedekah ini pengurus dengan mengajak warga yang lain
untuk menjenguknya. Pengurus mengalokasikan dana Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) sebagai tambahan dana
patungan yang diberikan oleh warga yang menjenguk itu.
e. Peduli Bencana
Setelah empat program penyaluran itu
berjalan, pengurus menambah program peduli bencana. Hal ini sebagai respon
terhadap kajian luar biasa yang membutuhkan kepedulian bersama untuk
menanggulanginya.
Penyaluran perdana program ini adalah saat terjadi
bencana alam di Pacitan dan sekitarnya. UPZISNU Pacarpeluk mampu menyisihkan
dana sedekah sebesar Rp. 2.000.000,00 (dua juta rupiah) yang disalurkan melalui
NU Care LAZISNU Jombang.
Program-program unggulan
penyaluran ini bersifat dinamis dan akan terus berkembang, sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan. Bidang pendidikan dan ekonomi produktif akan menjadi
sasaran garapannya ke depan. Oleh karena itu, PRNU Pacarpeluk akan terus
belajar dan mencari referensi penerapannya. {abc}
0 Comments